KabarPenjaringan - Warga bantaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku pernah
mendapat intimidasi dengan diancam menggunakan senjata api. Hal tersebut
terjadi saat proses penggusuran tempat tinggal warga di bantaran Waduk
Pluit.
Kejadiannya berawal dari rencana warga menggelar panggung
rakyat untuk menolak gusuran dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Penggusuran dilakukan terkait normalisasi Waduk Pluit pada Minggu (5/5)
lalu.
"Kebetulan saya panitia mau mengadakan panggung rakyat.
Setelah kita sampai di belakang perumahan warga yang rencananya ingin
kita buat acara tiba-tiba kita didatangi oleh aparat," kata Hindun
ketika ditemui wartawan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara,
Senin (6/5).
Namun, tiba-tiba polisi secara sengaja mengancam warga yang sebagian besar ibu-ibu dengan menggunakan senjata api. "Ibu
pergi dari sini, kalau ibu tidak pergi dari sini kami hitung sampai
angka 3. Aparat kami sudah siap dengan senapan," tiru Hindun seperti
salah satu petugas kepolisian.
Hindun menambahkan dirinya dan
warga yang lain berpasrah diri hingga membubarkan acara tersebut. Warga
sendiri berharap pihak Pemprov DKI Jakarta dapat menyelesaikan masalah
tersebut secara manusiawi. "Kami semua mengecam tindakan itu, jangan begitulah dengan kami. Itu tindakan yang tidak manusiawi," kata Hindun. (mdk)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar