KabarPenjaringan - Menara Syabandar yang berada di kompleks museum Bahari, Penjaringan,
Jakarta Utara miring sekitar 5 derajat ke arah selatan. Menurut Kepala
Seksi Edukasi dan Pameran Unit Pengelolaan (UP) Museum Bahari Irfal
Guci, menara tersebut dibangun di atas sebuah sungai sehingga membuatnya
miring.
"Menara itu kan dibangun di atas tanah dari aliran
sungai, jadi tidak kuat," katanya kepada KabarPenjaringan, di Menara
Syabandar, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (27/3/2013).
Apalagi,
Irfal mengatakan kalau tepat di sebelah menara tersebut terdapat kali
dan pada tahun sekitar tahun 1980 terjadi pengerukan kali dan berimbas
pada menara tersebut. "Di sebelahnya ada kali Pakin, dan sekitar tahun 80an ada pengerukan kali, mungkin awalnya kemiringan menara terjadi," imbuhnya.
Untuk
mengantisipasi robohnya Menara Syahbandar, Irfal mengatakan pernah
melakukan pemasangan pancangan di menara tersebut. Sementara pada akhir
tahun ini akan dilakukan pemugaran. Untuk melakukan konservasi Menara
Syahbandar, anggaran yang disediakan sebesar Rp 4,5 hingga Rp 5 miliar.
Sementara
itu, jumlah pengunjung yang akan menikmati indahnya pemandangan pesisir
utara Jakarta dari atas menara pun dibatasi. Pengunjung yang
diperbolehkan naik ke atas menara maksimal hanya sepuluh orang.
"Jumlah pengunjung juga dibatasi karena tangga di dalam menara juga sudah lapuk," tandasnya. (tim)